LANDASAN TEORI
A. Pengertian Telekomunikasi
Kata “Telekomunikasi” berasal dari bahasa yunani yaitu “tele” dan “komunikasi”. Dimana “tele” berarti jauh, sedangkan “komunikasi” berarti penyampaian informasi atau hubungan satu simpul (point) dengan simpul yang lainnya. Jadi jika di jterjemahkan secara langsung maka telekomunikasi berarti penyampaian informasi atau hubungan antar satu simpul dengan simpul lainnya yang berjarak jauh. Akan tetapi kalau melihat contoh berikut ini maka ternyata itu kurang tepat. Contohnya adalah sebagai berikut:
Intercom adalah hubungan jarak dekat, yaitu pembicaraan antara 2 orang dengan telepon intercom yang mungkin hanya berjarak 1-2 m saja dipisahkan oleh satu dinding tipis.
Orang berteriak adalah hubungan jarak jauh, yaitu teriakan sesorang tanpa bantuan peralatan yang mungkin berjarak 50-70 m. Akan tetapi meskipun berjarak lebih jauh dari contoh yang pertama tadi, ini tidak disebut sebagai hubungan telekomunikasi.
Jadi dari kedua contoh diatas terlihat bahwa telekomunikasi ini melibatkan suatu jarak dengan suatu bentuk peralatan khusus tertentu. Oleh karena itu definisi telekomunikasi yang lebih tepat daripada definisi dia atas tersebut adalah “penyampaian informasi atau hubungan antar suatu simpul dengan simpul lainnya dengan memepergunakan bantuan peralatan khusus”. Disisni terlihat bahwa hubungan itu tidak perlu harus jauh (meskipun harus ada perkataan “tele”), dekatpun bisa. Akan tetapi yang penting adalah harus dengan memepergunakan bantuan peralatan khusus. Bantuan peralatan khusus dalam hubungan telekomunikasi ini tidak harus peralatan listrik. Ia dapat juga berupa lainnya misalnya asap, bendera, genderang, dan sebagainya. Meskipun demikian pembahasan lebih lanjut hanya akan dibahas hubungan yang mempergunakan bantuan peralatan listrik, karena ini adalah yang terbesar sampai saat ini.
Memeperhatikan hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa ilmu pengetahuan tentang telekomunikasi adalah ilmu yang mempelajari tetntang penyampaian informasi dengan bantuan perlatan listrik.
B. Konep Dasar Telekomunikasi
Dibanding dengan sistem-sistem yang lainny maka intercom memang sederhana, akan tetapi ia adalah two way system, dimana kedua belah pihak dapat saling berbicara dan mendengar. Suatu baby alaram, seperti terlihat pada gambar 1.1 adalah seuatu yang mirip dengan intercom, tetapi lebih sederhana lagi karena ini adalah one way system.
1.1
Sistem ini terdiri dari sebuah micropon, ditempatkan pada kamar bayi, dan loudspiker pada kamar oarng tuanya. Suara yang dihasilkan oleh bayi ini dirubah menjadi signal listrik oleh mikropon, sinyal-sinyal ini disalurkan melalui kabel, diperkuat oleh amplifire dan berubah kembali menjadi suara, yang dipancarkan oleh loudspiker. Micropon dan loudspiker ini yang disebut input dan output transducer. Kedua transducer ini elemen diantaranya membentuk system telekomunikasi. Manusianya yaitu bayinya dan orang tuanya, tidak termasuk dalam sistem ini meraka adalah pemakai saja(user). Kabelnya adalah saluran transmisinya. Amplifirenya dapat diletakan di salah satu ujung yang mana saja.
Dari konsep dasar hubungan telekomunikasi, jaringan telekomunikasi diperlukan untuk menghubungkan terminal-terminal lewat saluran transmisi. Jaringan ini menghubungkan terminal berdekatan maupun yang sangat jauh sekali. Informasi yang dikirimkan dapt bermacam-macam bentuk, akan tetapi sebagian besar adalah voice frequncy signals dari telepon, atau dengan perkataan lain jaringan telekomunikasi yang terbesar didunia adalah jaringan telepon. Bentuk lainnya misalnya telegraph, data atau televisi biasanya juga dikirimkan melalui saluran telepon dengan menggunakan terminal yang sesuai. Jaringan telepon adalah jaringan terbesar karena selain adanya hubungan antar terminal sehingga diperlukan sentral switching juga jumlah terminalnya yang banyak sekali tersebar diseluruh dunia. Pada jaringan telekomunikasi, terminalnya bermacam-macam misalnya telpon, telex, radio, telvisi dan sebagainya. Seakan media saluarnnya juga bermacam-macam misalnya laut, udara, dan darat. Selain itu juga switchingnya juga bermacam-macam bahkan ada yang tanpa switching. Akan tetapi dalam hal ini yang sama adalah bentuk jaringannya. Pada dasarnya hanya ada 2 macam bentuk dasar dari jaringan telekomunikasi yaitu jaringan mata jala dan jaringan bintang. Sedangkan jaringan mata jala ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu jaringna mata jala penuh dan sebuah jaringan mata jala.
Perbedaan yang terutama antara jaringan mata jala dengan jaringan bintang adalah bahwa jarungan mata jala merupakan jaringan tertutup, sedngkan jaringan bintang merupakan jaringan terbuka.
Dengan demikian jelaslah bahwa tidak mungkin dan tidak ekonomis bila setiap pelanggan meminta pelayanan telekomunikasi khusus kepada setiap pelanggan lainnya kepada siapa mereka berhubungan. Oleh karena itu setipa pelnggan perlu disambungkan dulu ke sentral switching dimana routing dapat dipilih sesuai tujuan yang dikehendaki. Sentral switching ini yang disebut sentral telepon atau telepon exchange (di USA disebut telepon office).
Tidak mungkin satu sentral disambungkan dengan seluruh pelanggan akan tetapi juga tidak mungkin bila seluruh sentral saling dihubungkan satu dengan lainnya melalui saluran langsung. Jadi ada suatu kebutuhan akan jumlah sentral yang diperlukan dan jumlah saluran untuk menyalurkan di antara mereka. Di sini ada pertentangan ekonomi antara jumlah sentral (dan biaya untuk saluran yang menghubungkannya) dengn biaya dari saluran pelanggan (subscriber line). Jika jumlah sentralnya sedikit, maka sebagian besar dari saluarnnya panjang. Oleh karena itu biayanya menjadi besar. Di pihak lain, jika jumlah snetralnya banyak, maka saluran pelanggan menjadi lebih pendek, dan demikian biaya untuk itu dan juga untuk peralatan sentral tersebut menjadi lebih mahal. Oleh karena itu perlu dicari jaringan yang seoptimal mungkin yang akan membutuhkan biaya semurah mungkin. Biasanya dalam kenyataanya tidak dapat demikian karena bermacam-macam hal misalnya letak sentral yang terbatas letak atau letak pelanggan yang tidak beraturan. Biasanya daerah yang mempunyai sentral yang lebih kecil tetapi meskipun demikian saluran pelangganya panjang. Sebaliknya daerah populasi penduduk yang padat mempunyai sentral besar dan saluran pelanggan yang pendek.
C. Struktur Jaringan
Berdasarkan cara pencantuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringna catu langsung, jaringan catu tidak langsung, dan jaringan catu kombinasi.
1. Jaringan Catu Langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan di catu dari KP terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK. Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel di KP tersambung secara tetap (permanen) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya dipakai untuk wilayah :
a. Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlah pelanggan yang sedikit.
b. Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral telepon (radius sampai dengan 500 meter).
c. Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan memasang RK.
2. Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan catu tudak langsung adalah jaringna kabel lokal dimana pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian dihubungkan ke RPU. Dalam hal ini RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti gamabar dibawah ini.
Gambar: 1.2
Pemakaiana jaringan catu tidak langsung ini juga di pakai kota-kota sedang dan besar yang digunakan utuk mencatu daerah yang pelangganya tersebar dan jauh.
3. Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan catu kombinasi adalah jaringan local dimana pesawat pelanggan dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian dengan catu tidak langsung. Pemakaian jaringan kombinasi ini digunakan hampir pada semua kota sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat kepadatan penduduk, sedangkan lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral tersebut.
D. MDF (main ditribution frame)
1. Pengertian MDF
MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kaber dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju kejaringan.
MDF sebagai salah satu unit di unit PT.TELKOM STO (sentral telepon otomat) johar mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu:
a. Tempat penyambungan antar kabel primer dan kabel sentral
b. Tempat pengetesan dalam melokasikan gangguan
c. Temopat melakukan mutasi primer
d. Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi
1.3
e. Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara slauran kesentral dan saluran kearah pelanggan.
2. Bagian-bagian MDF
a. SISKA (sistem informasi customer)
Siska sebagai sistem komunikasi customer sebagai pengganti
SISKAMAYA. SISKA adalah sebuah program yang di gunakan oleh PT.Telkom Indonesia dlam melakukan pencarian, perbaikan, troubelshooting, PSB(pasang sambung baru).
b. Terminal
Pada MDF/RPU terdpat terminal yang disusun secara vertikal dan horizontal yaitu:
1) Terminal blok vertikal adalah tempat terminasi kabel primer dan penjumperan ke blok horizontal.
1.4
2) Terminal blog horizontal adalah tempat terminasi kabel sentral dan tempat penjamperan ke blog vertical.
1.5
c. Kabel Chamber
Ruang tempat penyimpanan baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct dengan kapasitas besar yang telah diinstalasi di ruang MDF untuk memperhandal jika ada penambahan jaringan.
d. EQN yaitu port yang berisi nomor yang bersumber dari sentral. Berfungsi untuk menghubungkan antar sentral terminal vertikal atau terminal horizontal yang ada di MDF atau RPU
e. Kabel Jumper
Kabel yang ada pada ruang MDF untuk menghubungkan dari EQN port ke primer.
1.6
1) DSLAM (digital subscriber line access multiplex)
DSLAM hampir sama dengan terminal vertikal dan horizontal akan tetapi DSLAM mempunyai fungsi mengkonekan telpon ke internet.
2) Microtest
Microtest ialah alat yang berbentuk seperti gagang telepon yang digunakan untuk mengecek tone dan nomor pelanggan.
1.7
3) Tang Potong
Tang potong digunakan untuk memotong dan mengupas kulit kabel jumper.
1.8
3. Pekerjaan di MDF
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh unit MDF meliputi:
a. Pada Telepon Rumah
Pekerjaan yang dilakukan MDF pada telepon rumah:
1) Melaksanakan pasang baru sambungan telepon
2) Mencabut kabel jumper
3) Memasang kembali nomor yang di cabut
4) Melaksakan omset saluran pelanggan
5) Pengukuran arester
Selain itu ada juga yang namanya penjumperan MDF, penjumperan MDF ini untuk menempelkan kabel jumper ke MDF pada bagian terminal blok.
b. Speedy
Pekerjaan yang dilakukan MDF pada speedy hampir sama dengan pekerjaan pada telepon rumah namun di lakukan kepada pelanggan speedy.
c. Validasi Data
Validasi data bertujuan agar klem-klem diterminal vertikal MDF diketahui nomor teleponnya dan benar-benar valid. Langkah-langkah melakukan validasi data yaitu:
1) Menyiapkan buku daftar kabel primer, alat tulis dan testphone.
2) Menentukan primer yang akan di validasi.
3) Menempelkan ujung-ujung testphone pada klem yang akan di cek.
4) Menanyakan ujung telepon yang akan di test.
5) Mencocokan hasil dengan buku, beritanda menggunakan pensil apabila ada yang tidak sama tulis sebelahnya.
6) Apabila pada waktu diadakan pengetesan ada pelanggan yang sedang berkomunikasi, matikan testphone agar pelanggan tidak terganggu.
7) Melakukan berulang-ulang sesuai dengan banyaknya urat kabel yang akan di validasi.
0 komentar:
Posting Komentar