Kamis, 23 Oktober 2014

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA
A.  Gambaran Umum Perusahaan/ Kantor/ Instansi
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom Indonesia) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Republik Indonesia Dengan statusnya sebagai perusahaan terbuka milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, saham Telkom Indonesia tidak hanya dimiliki oleh pemerintah Indonesia tetapi juga dapat dimiliki publik namun pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 53,24% sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham
Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang.
       Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom Indonesia sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak Code Division Multiple Access (CDMA) maupun Global System for Mobile Communication (GSM) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan telekomunikasi, Telkom Indonesia juga berbisnis di bidang multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES).

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental bisnis Telkom Indonesia yang merupakan warisan tujuan awal Telkom Indonesia didirikan, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai gelombang bisnis baru (new wave) yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom Indonesia untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Telkom Indonesia mempunyai semangat untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan denganskala besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi. Telkom Indonesia sebagai salah satu penyedia jaringan terbesar di Indonesia sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
Dengan kualitas, konektivitas dan mobilitas data yang handal dan terpercaya, mampu meningkatkan jumlah pelanggan broadband Telkom Indonesia menjadi 10,5 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 64,3%. Sementara itu, pelanggan layanan seluler meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13 juta pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler menjadi 107 juta.
Dengan ditetapkannya inisiatif strategis Telkom Indonesia untuk mengoptimalkan layanan POTS yang merupakan salah satu layanan bisnis Telkom Indonesia, Telkom Indonesia merasa perlu menata kembali mekanisme pengelolaan bisnis tersebut, terutama pada segmen ritel kabel tidak bergerak fixed wireline (FWL) yang memiliki karakteristik pelanggan berdasarkan lokasi, alamat dan tempat tinggal. Oleh karena itu, Telkom Indonesia memetakan kembali segmen dan pelanggan yang menjadi pasar utama bisnis ritel FWL tersebut serta memanfaatkan saluran potensial yang lebih sesuai dengan lingkungan usaha Telkom Indonesia guna mewujudkan konvergensi layanan Telkom Indonesia secara efektif.

B.   Pekerjaan yang dilakukan
Sebenarnya banyak materi yang penulis dapatkan pada saat prakerin di Kantor WITEL Access (Madiun) JatimBar. Akan tetapi penulis ingin fokus untuk mengangkat satu pokok pembahasan yaitu tentang Instalasi ONT. Pada tanggal 10 september 2014, penulis berkumpul diruangan Access Area dibagian Telkom Akses bersama teman-teman dari Telkom Akses, setelah itu penulis bersama teman-teman TA melakukan sharing bersama dan menunggu order pekerjaan. Setelah selesai melakukan sharing penulis ikut dengan tim PSB (Pasang Baru), dan kami mendapat order untuk melakukan Instalasi ONT di SMK PGRI 2 Ponorogo.
Setelah itu penulis dan teman-teman TA masuk keruangan Asman Maintenance untuk mengambil peralatan yang di perlukan. Setelah itu penulis dan teman-teman TA berangkat menuju SMK PGRI 2 Ponorogo. Sebelum berangkat ke SMK PGRI 2 Ponorogo penulis dan teman-teman PSB pergi ke STO Ponorogo untuk melakukan penjumperan ME (Metro Ethernet) ke OLT (Optical Line Terminal).
Setelah dijumper lalu penulis dan salah satu teman PSB pergi ke ODC untuk melakukan pelurusan core, setelah sampai di ODC penulis dan salah satu teman PSB memberitahukan kepada teman PSB yang ada di STO Ponorogo bahwa penulis dan samalah satu teman PSB sudah sampai di ODC, setelah itu teman-teman yang ada di STO melakukan penembakan laser menggunakan OLS, setelah ditembak penulis dan salah satu teman PSB melakukan pencarian OTB mana yang sudah ditembak, setelah mendapatkannya penulis dan salah satu teman PSB memasang pasif splitter 1:4, input 1 core dari pasif splitter di colokkan ke OTB dari STO, dan 4 core di colokkan ke OTB menuju ODP pelanggan.
Setelah selesai penulis dan salah satu teman PSB menjemput teman-teman PSB yang berada di STO Ponorogo untuk beristirahat pada saat itu pukul 11.30 WIB.
Setelah pukul 13.00 penulis dan teman-teman PSB menuju SMK PGRI 2 Ponorogo untuk melakukan instalasi ONT, ternyata di dekat sekolah tersebut belum ada terpasang ODP, setelah mengetahui hal tersebut penulis dan teman-teman PSB melakukan pemetikan core untuk dipasang ODP, setelah itu penulis dan teman-teman PSB melakukan pencarian KU (Kabel Udara) yang dari ODC yangsudah dijumper tadi, setelah ketemu KUnya penulis dan teman-teman PSB langsung melakukan Instalasi ODP Closure.
Pertama-tama salah satu teman PSB naik ke tiang untuk melaukan pengupasan kulit kabel, dan penulis serta teman-teman PSB yang lain mempersiapkan ODP yang akan di pasang, setelah persiapan selesai penulis dan teman-teman PSB melakukan penyabungan pigtail dengan pasif splitter 1:8, setelah selesai salah satu core KU yang dari ODC juga di sambung dengan pigtail, setelah disambung ODP pun di pasang ke KU dengan cara di gantung di KU,setelah ODP terpasang di KU, lalu pigtail yang yang disambung dengan core KU di colokkan ke input pasif splitter 1:8 di ODP, setelah itu ODP ditutup dan siap digunakan.
Setelah menginstalasi ODP penulis dan teman-teman PSB pergi ke SMK PGRI 2 Ponorog, setelah sampai di SMK PGRI 2 Ponorogo penulis dan teman-teman PSB menemui salah satu guru yang mengajukan permintaan Pasang Baru ONT, setelah bertemu guru tersebut penulis dan teman-teman PSB melakukan surfey untuk penempatan ONT, setelah surfey penempatan ONT penulis dan teman-teman PSB surfey untuk penarikan Dropcore. Setelah selesai surfey lalu penulis dan teman-teman PSB melakukan Instalasi ONT.

C.   Prosedur kerja
1.    Persiapan
Sebagai langkah pertama, maka persiapanlah yang harus dilakukan oleh seorang teknisi lapangan. Berikut beberapa persiapan yang harus dilakukan :
                                     a.      Alat yang digunakan
1)   Splicer Ilsintech
 







2)   Cutter
3)   Tang potong
4)   Tangga
5)   Fushion Splice
                                     b.     Bahan yang di gunakan
1)   Dropcore
2)   Conektor
3)   Alcohol
4)   ONT/ONU

2.    Prosedur instalasi ONT/ONU
Setelah persiapan sudah beres, maka sekarang penulis akan membahas tentang prosedur Instalasi ONT/ONU. Prosedur tersebut diantaranya :
a.    Pertama-tama kabel digelar dari ODP menuju ruangan yang sudah di survey tadi.















Gambar 3.3 Penggelaran kabel Dropcore

b.    Setelah kabel digelar lalu kupas ujung kabel yang berada di ODP.
c.    Setelah dikupas, sambung kabel Dropcore dengan konektor menggunakan Splice Ilsintech.












Gambar 3.4 penyambungan dropcore dengan konektor

d.   Setelah tersambung dengan konektor lalu dimasukkan ke OLS apakah kabel sudah tersambung sempurna.











Gambar 3.5 pengecekan menggunakan OLS

e.    Setelah itu konektor tadi pasang di salah satu output pasif splitter yang ada di dalam ODP.



Gambar 3.6 Pasif Splitter 1:8

 
 







d.   Setelah tersambung dengan pasif splitter lalu kabel Dropcore ditambat (dikaitkan) ketiang supaya kuat.





 









Gambar 3.9 Penambatan kabel di dinding Dropcore di tiang 1

 
 


e.    Setelah itu tambat lagi ditiang-tiang berikutnya. (Gambar 3.7)
f.    Setelah sampai ditiang terakhir kabel lalu ditambat didinding belakang rumah pelanggan. (Gambar 3.8)
g.   Setelah itu tarik kabel Dropcore yang sudah ditambat dibelakang rumah tadi ke ruangan tempat ONT yang sudah di surfey tadi.
h.   Setelah sampai  diruangan tersebut penulis dan teman-teman TA kembali melakukan penyambungan Dropcore dengan konektor.












Gambar 3.10 Penyambungan Dropcore dengan konektor

i.     Setelah disambung lalu ukur redaman kabel Dropcore tadi apakah sudah sesuai atau belum. (redaman standar antara 15-22dB).
j.     Setelah itu ujung Dropcore yang satunya dicolokkan ke port yang ada di ONT.













Gambar 3.11 Bagian belakang ONT


k.   Setelah itu hubungkan ONT dengan listrik.
l.     Setelah dihubungkan lampu PON yang ada di ONT menyala tapi berkedip-kedip karena belum di config dari kantor.
m. Setelah itu penulis melakukan setting ONT tapi hanya mengganti nama SSID dan passwordnya saja, karena untuk mengconfig hanya bisa dilakukan oleh pihak Telkom.
Setelah selesai makan kami kembali ketempat pelanggan untuk melakukan setting modem.
3.    Setting Modem ONT/ONU
a.    Pertama nyalakan modem dengan cara menekan tobol merah yang ada di belakang modem.
b.   Setelah itu modem akam memancarkan sinyal WIFI.
c.    Setelah itu sambungkan ke SSID yang ada di modem tersebut.
d.   Setelah tersambung buka aplikasi Mozilla Firefox.
e.    Setelah masuk ketik di alamat 168.192.1.1.
f.    Setelah masuk ada tamppilan untuk Log In, masukkan username : admin dan password : admin.


 

Gambar 3.12 Tampilan Login Modem ZTE

g.   Sesudah Log In ada menu-menu ditampilan tersebut, lalu pilih menu Network.



 
Gambar 3.13 Tampilan awal menu Modem ZTE

h.   Sesudah masuk menu tersebut nanti ada menu-menu lagi, lalu pilih WLAN.
i.     Setelah masuk WLAN pilih menu Multi SSID Setting, lalu ganti SSID Name sesuai permintaan pelanggan, setelah diganti lalu klik Submit.


 
Gambar 3.14 Tampilan menu WLAN dan masuk ke Multi-SSID Setting

j.     Setelah di disubmit, lalu plih lagi menu Security, setelah masuk menu Security, lalu WPA Passphrase diganti sesuai permintaan pelanggan, setelah selesai klik submit.






 
Gambar 3.15 Tampilan menu Security

k.   Sesudah diganti lalu di coba apakah sudah terganti atau belum.
Setelah itu semuanya pun selesai, pada jam 15.00 penulis dan teman-teman PSB pun kembali kekantor.

Demikian salah satu kegiatan PSG yang penulis lakukan di Kantor WITEL Access (Madiun) JatimBar selama 3 bulan.

D.   Permasalahan yang dihadapi
1.    Permasalahan yang dihadapi di lapangan :
2.    Batrai fushion splice habis pd saat dilapangan.
3.    Kabel dropcore banding pada saat penarikan.

E.   Pemecahan masalah
1.    Pemecahan masalah di lapangan :
2.    Sebelum berangkat kelapangan hendaknya mengecek semua peralatan yang dibutuhkan apakah sudah siap atau belum.
3.    Apabila pada saat penggelaran kabel hendaknya petugas yang bekerja lebih berhati-hati, suapaya tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

0 komentar:

Posting Komentar